Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia dan Gagasan Sumpah Pemuda
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan penuh dengan perjalanan yang berliku. Salah satu momen penting adalah perubahan corak perjuangan dari kedaerahan menuju perjuangan nasional. Berikut ini adalah kilas balik perjalanan sejarah tersebut:

1. Perhimpunan Indonesia (1908)
Pada tahun 1908, di negeri Belanda, sebuah organisasi mahasiswa asal Hindia Belanda didirikan dengan nama Indische Vereeniging. Organisasi ini kelak berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia yang memainkan peran penting dalam memperkenalkan gagasan kebangsaan Indonesia di kancah internasional.
Tujuan utama dari organisasi ini adalah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan, yang diusung melalui jalur diplomasi. Perhimpunan Indonesia menjadi salah satu fondasi awal dari perjuangan nasional.
2. Berdirinya Tri Koro Darmo (7 Maret 1915)
Tri Koro Darmo yang berarti "Tiga Tujuan Mulia" didirikan sebagai organisasi kepemudaan di bawah Budi Utomo. Tiga tujuan mulia tersebut adalah:
- Menghidupkan semangat kebangsaan.
- Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan.
- Mempererat persatuan di kalangan pemuda Indonesia.
Nama ini kemudian diubah menjadi Jong Java untuk memperluas lingkup dan pengaruh organisasi.
3. Kongres Pemuda I (30 April – 2 Mei 1926)
Kongres Pemuda I diselenggarakan untuk menggalang persatuan di antara organisasi-organisasi pemuda yang masih bergerak secara kedaerahan. Dalam kongres ini, para pemuda dari berbagai daerah bertukar pikiran untuk mewujudkan cita-cita bersama, yaitu Indonesia merdeka.
Sayangnya, hasil kongres ini belum sepenuhnya mampu menyatukan perjuangan karena masih adanya perbedaan pandangan antarorganisasi.
4. Kongres Pemuda II (27-28 Oktober 1928)
Puncak dari perjuangan pemuda Indonesia terjadi pada Kongres Pemuda II. Dalam kongres ini, gagasan persatuan yang dirumuskan oleh Muhammad Yamin mendapat perhatian besar. Yamin menyampaikan ide mengenai:
- Satu tanah air: Tanah air Indonesia.
- Satu bangsa: Bangsa Indonesia.
- Satu bahasa: Bahasa Indonesia.
Gagasan ini kemudian disampaikan kepada Soegondo Djojopoespito, ketua Kongres, dan diterima sebagai deklarasi bersama yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda menjadi tonggak penting dalam sejarah bangsa Indonesia karena memperkuat identitas kebangsaan sebagai pengikat perjuangan bersama.
5. Perubahan Corak Perjuangan
Pasca Kongres Pemuda II, perjuangan bangsa Indonesia mengalami perubahan signifikan. Jika sebelumnya perjuangan lebih bersifat kedaerahan, setelah Sumpah Pemuda, perjuangan menjadi bersifat nasional.
Persatuan ini membuat gerakan nasional lebih terorganisasi dan sulit untuk dihentikan oleh penjajah. Pada akhirnya, identitas kebangsaan ini menjadi modal utama dalam perjuangan menuju proklamasi kemerdekaan tahun 1945.
Kesimpulan
Sumpah Pemuda tidak hanya menjadi sebuah janji, tetapi juga sebuah pengingat bahwa persatuan adalah kunci keberhasilan. Dengan bersatu, bangsa Indonesia mampu mengatasi perbedaan dan fokus pada cita-cita bersama, yaitu Indonesia merdeka.